haloo :) have fun ya dengan post saya ini :D
TUGAS BIOLOGI
“GINJAL”
SMP N 1 SEYEGAN
TAHUN AJARAN 2013/2014
GINJAL
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutamaurea)
dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.
Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Letak
manusia memiliki sepasang ginjal
yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di
kanan dan kiri tulang belakang,
di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal
terdapat kelenjar adrenal
(juga disebut kelenjar suprarenal).
Ginjal
adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal
bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke
medial. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebrata T12 hingga L3. Ginjal
kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk
hati.
Sebagian
dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal
dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang
membantu meredam goncangan.
Potongan
membujur ginjal
Struktur detail
Berat
dan besar ginjal bervariasi; hal ini tergantung jenis kelamin, umur, serta ada
tidaknya ginjal pada sisi lain.Pada orang dewasa, rata-rata ginjal memiliki
ukuran panjang sekitar 11,5 cm, lebar sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm dengan
berat sekitar 120-170 gram atau kurang lebih 0,4% dari berat badan.Ginjal memiliki bentuk
seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat
bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.
Vaskularisasi
Aliran
darah ginjal berasal dari arteri renalis yang merupakan cabang langsung dari
aorta abdominalis, sedangkan yang mengalirkan darah balik adalah vena renalis
yang merupakan cabang vena kava inferior. Sistem arteri ginjal adalah tidak ada
anastomosis ke cabang arteri lain
Organisasi
Bagian
paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi
disebut medulla (sumsum ginjal) . Bagian paling dalam disebut pelvis (rongga ginjal) . Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida
yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh jaringan fibros
tipis dan mengkilap yang disebut kapsula fibrosa ginjal dan diluar kapsul ini
terdapat jaringan lemak perirenal. Di sebelahatas ginjal terdapat kelenjar
adrenal. Ginjal dan kelenjar adrenal dibungkus oleh fasia gerota. Unit fungsional dasar
dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih
dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi
sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara
menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan
tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan
dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil
akhir yang kemudian diekskresikan disebut urine. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen
penyaring yang disebut korpuskula (atau badan malpighi) yang dilanjutkan oleh
saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler
darah yang disebut gromerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus
mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari
glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat
disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan
kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah.
Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah
tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen. Di antara darah
dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tiga
lapisan:
- kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
- lapisan kaya protein sebagai
membran dasar
- selapis sel epitel melapisi
dinding kapsula Bowman (podosit)
Dengan
bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewati
ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam
bentuk filtrat glomerular. Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah
ataupun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat
ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali
setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat
glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes
diagnosa fungsi ginjal.
Jaringan
ginjal. Warna biru menunjukkan satu tubulus
Tubulus
ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat
glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung henle yang bermuara pada tubulua konvulasi distal. Lengkung Henle diberi
nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle
pada awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan
untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali
glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam
filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui
osmosis. Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem
pengumpul yang terdiri dari:
- tubulus penghubung
- tubulus kolektivus kortikal
- tubulus kloektivus medularis
Tempat
lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular
adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin
Cairan
menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.
Fungsi homeostasis ginjal
Ginjal
mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.
Ginjal
mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium
dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5
atau alkalis pada pH 8.
Kadar
ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan
penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.
Kenaikan
atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan
segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal
pada kelenjar piyuitari
dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk
menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada
tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.
Kelainan
Pada Ginjal
a. Batu ginjal
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga
ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih.
Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak bisa larut dan mengandung kalsium
oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebabnya adalah karena
terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air.
Batu ginjal tersebut lebih lanjut dapat menimbulkan hidronefrosis.
Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat
mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh
batu ginjal.
b. Nefritis
Nefritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun
kuman. Nefritis (perhatikan Gambar 1.5) biasanya disebabkan adanya bakteri
Streptococcus.
c. Glukosuria (Diabetes Mellitus)
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine.
Penyakit tersebut sering juga disebut penyakit gula atau kencing manis
(diabetes mellitus). Kadar glukosa dalam darah meningkat karena kekurangan
hormon insulin. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga
kelebihan glukosa dibuang bersama urine.
d. Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit yang ditunjukkan oleh adanya molekul albumin dan
protein lain dalam urine. Penyebabnya karena adanya kerusakan pada alat
filtrasi.
e. Hematuria
Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine.
Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena
iritasi akibat gesekan batu ginjal.
f. Oligouria
Urin yang di keluarkan sangat sedikit bahkan tidak berurin, disebabkan oleh
kerusakan ginjal secara total.
g. Polyuria
Urin yang dikeluarkan sangat banyak dan encer, disebabkan kemampuan nefron
untuk mengadakan reabsobi sangat rendah atau gagal.